• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Warga Sebut Tanggul Baswedan Jati Padang Baru Kali Ini Jebol Sejak Dibuat 2017

img

Kursusmobil.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Kini saya ingin berbagi pandangan tentang Berita yang menarik. Konten Yang Terinspirasi Oleh Berita Warga Sebut Tanggul Baswedan Jati Padang Baru Kali Ini Jebol Sejak Dibuat 2017 Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

Jakarta Selatan, 8 Juli 2025 - Warga RT 3 RW 6 Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, merasakan dampak luapan air yang melanda kawasan mereka. Banjir yang terjadi diakibatkan oleh jebolnya tanggul di sekitar Musala Sabili. Menurut penuturan warga setempat, ini adalah kali pertama tanggul tersebut jebol sejak dibangun pada tahun 2017.

Dayat, seorang warga RT 3, menjelaskan bahwa penyebab utama banjir adalah penyempitan kali di beberapa titik ke arah utara. Kondisi ini diperparah dengan adanya bangunan-bangunan permanen yang semakin mempersempit lebar kali. Akibatnya, air meluap dan membanjiri kawasan yang memang memiliki permukaan tanah lebih rendah dari ketinggian air.

Sebelum dibangunnya tanggul yang oleh warga disebut sebagai 'Tanggul Baswedan', RT 3 merupakan daerah yang sangat rentan terhadap banjir. Dayat menambahkan, Dulu, sebelum ada tanggul ini, sering sekali banjir di sini. Tapi kalau sekarang, alhamdulillah ada Tanggul Baswedan, jadi tidak terlalu sering. Baru kejadian (banjir) sekarang.

Hidayat, warga lainnya, membenarkan pernyataan Dayat. Ia mengungkapkan bahwa sebelum adanya tanggul permanen, penahan air di lokasi tersebut hanya berupa tembok biasa yang sering jebol saat volume air meningkat. Keberadaan Tanggul Baswedan memberikan perbedaan signifikan dalam mengurangi frekuensi banjir di wilayah tersebut.

Pantauan di lokasi pada pagi hari menunjukkan bahwa ketinggian air masih berkisar antara 20-30 sentimeter. Meskipun demikian, aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa. Beberapa warga terlihat memanfaatkan banjir untuk mencuci kendaraan mereka.

Sunhaji, salah seorang warga yang sedang mencuci motornya, mengatakan bahwa ia sengaja memanfaatkan air banjir karena melimpah. Ia menggunakan sabun cuci piring untuk membersihkan lumpur yang menempel pada motornya, kemudian membilasnya dengan air banjir.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan tata air yang baik dan penataan ruang yang memperhatikan kondisi lingkungan. Penyempitan kali dan perbedaan ketinggian tanah menjadi faktor utama penyebab banjir di RT 3 RW 6 Jati Padang. Perlu adanya solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini agar warga tidak terus menerus menjadi korban banjir.

Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki tanggul yang jebol dan melakukan normalisasi kali. Selain itu, perlu adanya penertiban bangunan-bangunan yang berdiri di bantaran kali dan menghambat aliran air. Dengan upaya yang komprehensif, diharapkan banjir di RT 3 RW 6 Jati Padang dapat diatasi secara permanen.

Analisis Lebih Mendalam Mengenai Penyebab Banjir di Jati Padang

Banjir yang melanda RT 3 RW 6 Jati Padang bukan hanya sekadar masalah jebolnya tanggul. Ada akar permasalahan yang lebih kompleks yang perlu diurai dan ditangani secara serius. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya banjir di wilayah ini antara lain:

  1. Penyempitan Kali: Seperti yang diungkapkan oleh Dayat, penyempitan kali menjadi salah satu penyebab utama banjir. Penyempitan ini bisa disebabkan oleh sedimentasi, sampah, atau bangunan liar yang berdiri di bantaran kali.
  2. Perbedaan Ketinggian Tanah: Permukaan tanah di RT 3 yang lebih rendah dari ketinggian air membuat wilayah ini rentan terhadap banjir. Air akan cenderung mengalir ke tempat yang lebih rendah, sehingga saat volume air meningkat, RT 3 menjadi daerah yang pertama kali terendam.
  3. Kurangnya Ruang Terbuka Hijau: Ruang terbuka hijau berfungsi sebagai daerah resapan air. Semakin sedikit ruang terbuka hijau, semakin besar potensi terjadinya banjir. Alih fungsi lahan menjadi bangunan atau infrastruktur mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan.
  4. Sistem Drainase yang Buruk: Sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik akan memperlambat aliran air dan meningkatkan risiko banjir. Saluran drainase yang tersumbat sampah atau tidak terawat akan menghambat pembuangan air hujan.
  5. Perubahan Iklim: Perubahan iklim menyebabkan curah hujan yang semakin ekstrem. Intensitas hujan yang tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan banjir, terutama di wilayah yang memiliki masalah tata air.

Solusi Jangka Panjang untuk Mengatasi Banjir

Mengatasi banjir di Jati Padang membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Normalisasi Kali: Normalisasi kali meliputi pengerukan sedimentasi, pembersihan sampah, dan penertiban bangunan liar di bantaran kali. Tujuannya adalah untuk memperlebar dan memperdalam kali agar dapat menampung lebih banyak air.
  2. Pembangunan Tanggul yang Kuat: Tanggul yang jebol harus segera diperbaiki dan diperkuat. Pembangunan tanggul harus mempertimbangkan kondisi tanah dan potensi tekanan air agar tidak mudah jebol di kemudian hari.
  3. Peningkatan Sistem Drainase: Sistem drainase harus diperbaiki dan ditingkatkan. Saluran drainase harus dibersihkan secara rutin dan diperlebar jika diperlukan. Pembangunan drainase vertikal juga dapat membantu mempercepat penyerapan air ke dalam tanah.
  4. Penambahan Ruang Terbuka Hijau: Pemerintah daerah harus berupaya menambah ruang terbuka hijau di wilayah Jati Padang. Ruang terbuka hijau dapat berupa taman, kebun, atau lahan kosong yang ditanami pepohonan.
  5. Relokasi Warga: Jika memungkinkan, warga yang tinggal di daerah rawan banjir dapat direlokasi ke tempat yang lebih aman. Relokasi harus dilakukan secara sukarela dan dengan memberikan kompensasi yang layak kepada warga.
  6. Edukasi Masyarakat: Masyarakat perlu diedukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke kali atau saluran drainase. Edukasi juga dapat dilakukan mengenai cara-cara menghadapi banjir dan mengurangi dampaknya.

Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir

Penanggulangan banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain:

  1. Tidak Membuang Sampah Sembarangan: Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran drainase dan menyebabkan banjir. Masyarakat harus membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah organik dan anorganik.
  2. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Lingkungan yang bersih akan mengurangi risiko banjir. Masyarakat dapat membersihkan selokan di depan rumah masing-masing dan membersihkan sampah yang berserakan di lingkungan sekitar.
  3. Berpartisipasi dalam Kegiatan Gotong Royong: Masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong untuk membersihkan kali atau saluran drainase. Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
  4. Melaporkan Jika Ada Kerusakan: Jika melihat ada kerusakan pada tanggul, saluran drainase, atau infrastruktur lainnya, masyarakat dapat segera melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Laporan ini akan membantu pemerintah untuk segera mengambil tindakan perbaikan.

Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan masalah banjir di Jati Padang dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan. Banjir bukan hanya sekadar bencana alam, tetapi juga masalah sosial yang membutuhkan solusi yang komprehensif dan melibatkan semua pihak.

Detikcom terus berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat. Kami juga memberikan apresiasi kepada para jaksa dan polisi teladan melalui ajang penghargaan yang kami selenggarakan bersama Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dan Polri.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan warga sebut tanggul baswedan jati padang baru kali ini jebol sejak dibuat 2017 dalam berita ini Silakan cari tahu lebih banyak tentang hal ini tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Bantu sebarkan dengan membagikan postingan ini. Terima kasih telah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - Berita Otomotif dan Informasi Kursus Mengemudi Terdekat
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads