• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kota Mataram Darurat Bencana Usai Banjir Besar!

img

Kursusmobil.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Di Situs Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang Berita. Artikel Yang Fokus Pada Berita Kota Mataram Darurat Bencana Usai Banjir Besar Jangan lewatkan informasi penting

    Table of Contents

Mataram, Nusa Tenggara Barat – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi menetapkan status darurat bencana menyusul banjir besar yang melanda Kota Mataram dan sekitarnya pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Keputusan penting ini diambil dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang berlangsung di kantor Gubernur NTB pada Senin malam, 7 Juli 2025.

Plh Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Moh Faozal, menjelaskan pada hari Selasa, 8 Juli 2025, bahwa penetapan status darurat ini merupakan langkah cepat dan strategis untuk mempercepat proses pemulihan pasca-bencana. Dengan status ini, diharapkan penanganan dampak banjir dapat dilakukan secara lebih terkoordinasi dan efektif.

“Penetapan status darurat ini agar proses penanganan bisa lebih cepat dan terkoordinasi,” tegas Faozal, seperti yang dilansir oleh Antara.

Selama masa tanggap darurat, Pemprov NTB akan mengaktifkan posko pengaduan dan posko tindakan. Selain itu, seluruh sumber daya yang dimiliki, termasuk aparatur sipil negara (ASN), akan dikerahkan untuk terlibat langsung dalam penanganan bencana. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani dampak banjir dan membantu masyarakat yang terdampak.

Faozal juga menjelaskan mengenai pembagian tugas dalam penanganan bencana ini. Asisten I akan bertanggung jawab atas area perkantoran dinas provinsi di Jalan Majapahit. Sementara itu, Asisten II dan III akan fokus membantu di wilayah-wilayah yang terdampak langsung oleh banjir. Pembagian tugas ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua area yang membutuhkan bantuan dapat terlayani dengan baik.

“Ada skema pembagian tugas, OPD, dan asisten akan membackup wilayah-wilayah tertentu,” jelas Faozal.

Rapat Forkopimda yang menghasilkan keputusan penting ini dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimda, termasuk Kapolda NTB, Danrem, Kajati, Ketua DPRD NTB, Danlanud, Danlanal, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kehadiran seluruh unsur pimpinan daerah ini menunjukkan komitmen bersama dalam menangani bencana banjir di Kota Mataram.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan bahwa sebanyak 7.676 kepala keluarga (KK) atau 30.681 jiwa terdampak bencana banjir akibat hujan deras yang melanda Kota Mataram dan daerah sekitarnya. Data ini menunjukkan skala besar dampak banjir yang memerlukan penanganan serius dan terkoordinasi.

Kepala BPBD NTB, Ahmadi, menjelaskan bahwa ada enam kecamatan di Kota Mataram yang terdampak banjir, yaitu Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan. Luasnya wilayah yang terdampak menunjukkan bahwa banjir ini merupakan bencana yang signifikan dan memerlukan upaya penanganan yang komprehensif.

Ahmadi juga menjelaskan bahwa sungai-sungai yang mengalir di Kota Mataram meluap dan merendam pemukiman penduduk akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada hari Minggu, 6 Juli 2025, mulai pukul 14.00 Wita hingga sore hari. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai-sungai tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap dan membanjiri wilayah sekitarnya.

Dampak dari banjir ini sangat signifikan. Puluhan mobil terseret banjir, pohon-pohon tumbang, dan tembok keliling Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya roboh ke arah jalan. Kerusakan infrastruktur ini menambah tantangan dalam penanganan bencana dan memerlukan upaya pemulihan yang serius.

“Peristiwa itu menyebabkan puluhan mobil terseret banjir, pohon tumbang, dan tembok keliling Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya roboh ke arah jalan. Tim gabungan bersama saat ini sedang melakukan pembersihan material sisa banjir,” kata Ahmadi.

Untuk distribusi bantuan logistik, Pemprov NTB memberikan kewenangan penuh kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram. Langkah ini diambil karena Pemkot Mataram dianggap paling memahami kondisi dan sebaran wilayah yang terdampak banjir. Dengan demikian, diharapkan bantuan dapat disalurkan secara tepat sasaran dan efektif.

“Distribusi bantuan akan dikoordinir oleh Wali Kota Mataram karena beliau yang paling tahu kondisi dan sebaran wilayah terdampak,” ucap Faozal.

Tim gabungan saat ini sedang melakukan pembersihan material sisa banjir. Upaya ini penting untuk memulihkan kondisi lingkungan dan mencegah terjadinya masalah kesehatan akibat tumpukan sampah dan lumpur. Pembersihan material sisa banjir juga akan membantu memperlancar aksesibilitas di wilayah-wilayah yang terdampak.

Penetapan status darurat bencana oleh Pemprov NTB merupakan langkah yang tepat dan responsif dalam menghadapi situasi darurat akibat banjir di Kota Mataram. Dengan status ini, diharapkan penanganan bencana dapat dilakukan secara lebih cepat, terkoordinasi, dan efektif, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif bagi masyarakat yang terdampak.

Pemerintah daerah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi banjir susulan, terutama saat terjadi hujan deras. Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti arahan dari petugas dan berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan bencana.

Banjir yang melanda Kota Mataram ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melakukan upaya mitigasi bencana. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi risiko banjir di masa depan, antara lain dengan menjaga kebersihan sungai, menata ruang yang baik, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

Berikut adalah rangkuman dampak banjir di Kota Mataram:

Wilayah TerdampakJumlah KK TerdampakJumlah Jiwa Terdampak
Kota Mataram (6 Kecamatan)7.676 KK30.681 Jiwa

Kecamatan yang terdampak meliputi: Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan.

Jenis Kerusakan:

  • Puluhan mobil terseret banjir
  • Pohon tumbang
  • Tembok TPST Sandubaya roboh
  • Pemukiman terendam banjir

Upaya yang Dilakukan:

  • Penetapan status darurat bencana
  • Pengaktifan posko pengaduan dan posko tindakan
  • Pengerahan ASN untuk penanganan bencana
  • Pembagian tugas antar OPD dan Asisten Daerah
  • Koordinasi dengan Forkopimda
  • Pembersihan material sisa banjir

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, diharapkan kondisi di Kota Mataram dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Pemerintah daerah akan terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak bencana.

Begitulah kota mataram darurat bencana usai banjir besar yang telah saya ulas secara komprehensif dalam berita Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak dari berbagai sumber selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. Jika kamu suka semoga Anda menemukan artikel lainnya yang menarik. Sampai jumpa.

Special Ads
© Copyright 2024 - Berita Otomotif dan Informasi Kursus Mengemudi Terdekat
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads